Jakarta, 17 Oktober 2025 — Sebagai bagian dari tahap kedua program Riset dan Pengembangan Khazanah Manuskrip Sulawesi Selatan, Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Universitas Hasanuddin (UNHAS) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dan Pameran Terbatas pada 13–17 Oktober 2025 di Gedung BRIN Kawasan Jakarta Gatot Subroto dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
“Penelitian manuskrip Sulawesi Selatan ini ditujukan untuk mendukung studi tentang manuskrip dan tradisi Nusantara serta mendorong lahirnya calon filolog dan peneliti dari program studi sastra dan sejarah,” ujar S. Indrawati Djojohadikusumo, Wakil Ketua YAD.
FGD dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya UNHAS, peneliti BRIN, serta perwakilan dari Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) dan Islamic Cultural Center (ICC). Setelah sesi FGD, kegiatan dilanjutkan dengan kuliah umum oleh Dr. Munawar Kholil dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, mahasiswa peserta riset juga berpartisipasi dalam Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara XX yang diselenggarakan oleh Manassa di Perpustakaan Nasional dan BRIN. Sebanyak sepuluh mahasiswa UNHAS berhasil mempresentasikan abstrak artikel mereka dalam sesi-sesi simposium, yang turut menghadirkan pembicara utama seperti Prof. Oman Faturahman (UIN Jakarta), Dr. Annabel Teh Gallop (British Library), dan Prof. Dr. Muhlis Hadrawi (FIB UNHAS).

Tim peneliti manuskrip di pembukaan Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara XX
Puncak kegiatan ditutup dengan Pameran Terbatas pada 17 Oktober, yang menampilkan hasil alih wahana manuskrip Sulawesi Selatan dalam bentuk gantungan kunci, pembatas buku, kipas, pin, dan tote bag. Produk-produk tersebut menjadi sarana pendidikan sekaligus cendera mata bagi peserta simposium.

Beberapa hasil alih wahana manuskrip Sulawesi Selatan
Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan manuskrip kuno di Sulawesi Selatan dan untuk memberikan pengalaman riset bagi mahasiswa calon peneliti manuskrip dan filolog muda. Hasil dari kegiatan ini mencakup tujuh artikel ilmiah yang siap diterbitkan dalam jurnal akademik serta produk budaya yang memperkuat upaya pelestarian khazanah manuskrip lokal. Ke depannya, produk-produk budaya ini berpotensi menjadi bagian dari ekonomi kreatif berbasis tradisi.
