Presiden Susilo bambang Yudhoyono mengatakan, Museum Majapahit di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, merupakan inspirasi bagi masyarakat Indonesia untuk menggali kejayaan pada masa lalu dan menjadi lebih berjaya lagi pada masa depan. Pembangunannya diharapkan selesai tepat waktu pada tahun 2017.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Yudhoyono saat berkunjung ke Museum Majapahit yang terletak di Kecamatan Trowulan, Jumat (3/1). Dalam kunjungannya, Presiden didampingi Ny. Ani Yudhoyono, mendikbud Mohammad Nuh dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu, serta Gubernur Jatim Soekarwo.
“Mestinya tempat ini menjadi inspirasi bagi kita. Pada masa lalu Majapahit telah berjaya dan mestinya di abad ke-21 ini Indonesia bisa lebih berjaya lagi,” ujarnya.
Museum Majapahit saat ini masih dalam tashap pembangunan. Situs peninggalan Kerajaan Majapahit ini awalnya bernama Museum Purbakala sebelum diubah menjadi Pusat Informasi Majapahit dan terakhir bernama Museum majapahit.
Presiden mengatakan, jika pembangunan museum selesai, situs ini akan menjadi situs cagar budaya bernilai sejarah tinggi dan berkelas dunia. “Situs ini akan didatangi wisatawan dan ilmuwan dari dalam maupun luar negeri,” kata Presiden.
Museum Trowulan memiliki luas swekitar 57.255 meter persegi, terdiri dari areal penggalian situs Majapahit dan bangunan museum. Pada Oktober 2013, sejumlah arkeolog, budayawan, pakar, kalangan akademisi dan pemerhati budaya membahas pengembangan Kampung Majapahit di Trowulan. Pembgangtunan kampung dirancang menyerupai suasana kampung kerajaan Majapahit pada masa lalu.
Ada 296 rumah penduduk di tiga desa yang akan dijadikan Kampung Majapahit, terdiri dari 200 rumah di Desa Bejijong, 50 rumah di desa Sentonorejo dan 46 rumah di Desa Jatipasar.
Pembangtunan Museum Majapahit, menurut Nuh didanai APBN secara bertahap hingga 2017 dengan alokasi biaya Rp300 miliar. Pembangunan melibatkan kerja sama Pemda, warga dan sejumlah kalangan. (Kompas, Sabtu 4 Januari 2014/WHY/NIK/ETA)