Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengevakuasi bangkai gajah betina yang mati di Sungai Masen, Desa Masen, Kecamatan Darul Hikmah, Aceh Jaya, Senin (2/12). Itu penemuan gajah mati kedua dalam empat bulan tyerakhir di kawasan Hutan Ulu Masen. Belum diketahui pasti penyebab kematian gajah berusia 7 tahun itu. Suwardi (32) salah seorang warga Desa Masen yang menemukan bangkai gajah betina tersebut mengungkapkan, gajah betina itu sebenarnya ditemukan mati pada Selasa (26/11). Kali pertama ditemukan di Desa Petisan, sebelah Desa Masen. Bangkai lalu terbawa arus sungai Masen hingga akhirnya sejak Jumat (2811) terdampar di Desa Masen.
Kepala BKSDA Aceh Amon Zamora mengatakan penyebab kematian gajah betina itu belum bisa ditentukan. Dugaan sementara BKSDA Aceh, kematian tersebut akibat racun. Namun semua itu masih berupa dugaan.
Ulu Masen merupakan salah satu habitat terbesar gajah Sumatera di Aceh. Kawasan hutan seluas 750.000 hektar itu berada di lima kabupaten, yaitu Aceh Jaya, Pidie, Aceh Besar, Aceh Barat, dan Pidie Jaya. Banyak lintasan gajah yang kini rusak di kawasan itu akibat alih fungsi hutan ke perkebunan, persawahan dan pertambangan emas.
BKSDA Aceh mencatat pada tahun 2013 sekitar 1.000 kilometer dari 3.200 kilometer lintasan gajah di seluruh hutan Aceh telah hancur. Kondisi ini mengakibatkan maraknya konflik gajah dan manusia di Aceh. (Kompas, 2 Desember 2013)